Wednesday, March 29, 2017



Hasil gambar untuk pengelana tua 
Pengelana

Kakinya tertatih
Tapi tak letih semangatnya
Terus menyeret langkah
Panjang tak berhenti
Pengelana bersandal debu
Singgah menuju luasnya samudera
Menyelam sampai dalam
Memungut, menjalin mutiara dan permata
Waktu demi waktu

Di antara angin
Hujan dan matahari
Tangannya bergetar
Tegaknya tak lagi sempurna
Sekian lama berkelana
Walau nikmatnya perjalanan
Tempat tinggal selalu dikenang
Pulang yang terbayang
Dimana asal muasal berawal
Janji terucap menjadi hutang
Saat harus membayar
Dengan buah tangan
Berupa untaian mutiara peribadatan
dan permata kebaikan
tujuan sebab insan hidup di alam fana

Palembang, 29 Maret 2017

Monday, January 30, 2017



 Gambar terkait
Teman Sepuh
Langkah tapak sepuh
limbung di jalan berbatu
Di kening mengucur peluh
Berjalan menuju rumahMu

Di garis wajah
Keriput terlihat jelas
Begitu tabah
Senyum ikhlas

Tak ada sakit hati
Tak ada iri dengki
Tak ada tersinggung
Tak ada dada membusung

Sudah kenyang
Dalam kemiskinan
Sudah tak dikenang
Banyak penderitaan

Tak berhenti kau ayunkan langkah
Menuju rumahNya
Dimana harapan nyata
Bukan di rumah-rumah manusia

Sampai sakit menghentikanmu
Kini engkau terbujur kaku
Dulu langkah-langkahmu tertatih ke masjid yang dituju
Kini kami yang tertatih memikul kerandamu

Saatnya engkau temui penciptaMu
Yang menciptakan segala skenario hidupmu
Semoga engkau ditempatkan disisiNya
Pada tempat yang paling mulia

Selamat jalan teman sepuh kami… 

31 Jauari 2017




Tegar


Air mataku sudah tumpah ruah
Menangis dalam kesedihan medalam
Mungkin tak tersisa lagi
ketika timbunan terakhir menimbun pusaramu Ayah

Kini aku tegar
Tak larut dalam sedih
Sebab demikian karang ditempa laut
Tak pernah ia bergeming
Karena ia karang
Bukan pohon tumbang

Mungkin engkau bisa menatapku
Aku tersenyum Ayah
Bahkan aku sangat bergairah dalam hidupku
Sebab ada banyak petuahmu yang pernah kudengar
Mejadi tanaman subur di kepalaku
Dan aku akan merawatnya satu per satu

Mungkin aku berbeda denganmu Ayah
Aku tak bisa sama denganmu walau betapa inginnya engkau
Tapi aku bukan ayah
Aku anakmu yang memiliki harapan sendiri
Mengarungi kehidupan dengan caraku sendiri

Dengan namamu terpahat di jiwaku Ayah
Bersama do’a-do’a yang kupanjatkan
Setiap saat
Kupintakan rahmatNya selalu meliputi

15/1/2017
 

Tuesday, November 22, 2016

Jejak




Hasil gambar untuk jejak 
Dalam setiap senti
Di jejak ini
Jadikanlah tanda
Dalam samudera keluasan cinta

Berdamai dengan fitrah
Menjaga cinta
Dalam segenap masa
Agar tak musnah

Jalan yang lurus
Jalannya tak mulus
Perlu hati yang tulus
Agar tak bergelar dayus

Jalan tak mulus
Ungkapan halus
Membuang akal bulus
Yang telah menjadi siklus

Jalan ditempuh orang dahulu
Anjing menggonggong kafilah lalu
Karena yang dituju hanya satu
Untuk dapat bertemu denganMu

Hari-hari coba tanamkan
Benih cinta di kehidupan
Seperti yang pernah difirmankan
Cintailah apa saja yang tak disukakan

Dengan begitu selalu dapat berjumpa
senantiasa dapat menyapa
Sebagai persembahan tanda cinta
Dalam ingatan dan perbuatan nyata

Sebagai anugerah hidup di alam semesta

3 Nopember 2016

Thursday, September 24, 2015

Seperti Matahari dan Rembulan

Rebah, dua cahaya mata mendekati yang satu bersandar yang satu memeluk, mencium tersenyum polos. "Sayang ayah.. " Ujar yang satu.
Kupeluk keduanya dan menepuk nepuk di masing-masing punggung kecil meraka.
"Yang mana yang paling ayah sayang ?"
Aku terdiam, mencoba merangkai kata.
"Sayang keduanya. Seperti maratahari dan rembulan. Matahari yang bersinar dan rembulan yang bercahaya. Tanpa keduanya bumi dalam keadaan gelap dan beku. Tanpa matahari tak akan mungkin ada kehidupan di muka bumi. Tanpa rembulan mustahil kehidupan manusia akan berlangsung. Seperti itulah sayang ayah, tanpa salah satu tak dapat mata ayah menatap dengan sempurna,"
Mata kecilnya nampak tak memahami, namun tak lagi bertanya. Pelukan kepada keduanya cukup dapat memberikan penjelasan dan memebesarkan hati keduanya.

Usaha Ikan Salai di Kec. Rantau Bayur



PROSES PRODUKSI
Pembuatan Ikan Asap masih dilakukan dengan peralatan tradisional. Proses Pembuatan Ikan Asap :
a)      Pembelian Bahan Baku (ikan) dari nelayan
b)      Menyiangi ikan,dibuang sisik dan isi perut dan  dibersihkan
c)      Ikan disusun dan ditaruh di ancak (tempat pengasapan) untuk mulai pengasapan
d)      Pengasapan dilakukan di tungku (terbuat drum yang dilobangi)  dengan menggunakan api dari pembakaran kayu bakar api selama 24 jam  sampai  ikan betul-betul kering.

JENIS IKAN :
Bahan baku berasal dari nelayan setempat yang diambil dari sungai. Sehingga bersifat musiman. Ikan ada (banyak) pada bulan tertentu seperti bulan April, Mei, Juni, Juli.
Jenis Ikan :
1.        Ikan Sampa
2.        Ikan Lemajang
3.        Ikan Lele
4.        Ikan Baung
5.        Ikan Gabus
6.        Ikan Lais
7.        Ikan Juaro

TUJUAN PASAR
·         Pasar Mingguan Kecamatan
·         Lahat, Parabumulih (ada penampung yang mengambil)
·         Padang, Jawa, Bandung (bawa sendiri menggunakan truk).

Wednesday, June 24, 2015

Songket



Kata songket berasal dari istilah sungkit dalam bahasa Melayu dan bahasa Indonesia, yang berarti “mengait” atau “mencungkil”. Hal ini berkaitan dengan metode pembuatannya; mengaitkan dan mengambil sejumput kain tenun, dan kemudian menyelipkan benang emas. Selain itu, menurut sementara orang, kata songket juga mungkin berasal dari kata songka, peci khas Palembang yang dipercaya pertama kalinya kebiasaan menenun dengan benang emas dimulai. Isitilah menyongket berarti ‘menenun dengan benang emas dan perak’. Songket adalah kain tenun mewah yang biasanya dikenakan saat kenduri, perayaan atau pesta. Songket dapat dikenakan melilit tubuh seperti sarung, disampirkan di bahu, atau sebagai destar atau tanjak, hiasan ikat kepala. Tanjak adalah semacam topi hiasan kepala yang terbuat dari kain songket yang lazim dipakai oleh sultan dan pangeran serta bangsawan Kesultanan Melayu.Menurut tradisi, kain songket hanya boleh ditenun oleh anak dara atau gadis remaja; akan tetapi kini kaum lelaki pun turut menenun songket.Beberapa kain songket tradisional sumatra memiliki pola yang mengandung makna tertentu.
Songket harus melalui delapan peringkat sebelum menjadi sepotong kain dan masih ditenun secara tradisional. Karena penenun biasanya dari desa, tidak mengherankan bahwa motif-motifnya pun dipolakan dengan flora dan fauna lokal. Motif ini juga dinamai dengan kue lokal Melayu seperti seri kaya, wajik, dan tepung talam, yang diduga merupakan favorit raja.