Saturday, June 23, 2018
Wednesday, November 8, 2017
M a t i
Anak
ini bertanya tentang suatu persoalan
Pertanyaan
kepastian yang melengahkan
Tentang
nanti ketika ayah tua, akan mati kah ?
Suaranya
pun menjadi begitu gelisah
Ya
setiap yang bernyawa akan mati
Akan
berjumpa dengan Ilahi
Cinta
‘kan dengan Rabbul Izzati ?
Untuk
itu kita harus hidup dan mati
Hari
ini kita bisa berbuat pahala atau dosa
Yang
berguna atau sia-sia
Dan
ketika mati semua terhenti
Mengedip
saja kita tak bisa lagi
Berdo’a
saja
Agar
ketika mati tiba
Kita
sedang berbuat pahala
Bukan
sedang berbuat cela
Karena
ada nanti
Orang
setelah mati minta hidup lagi
Guna
berbuat sejuta manfaat
Namun
pintu taubat sudah tertutup rapat
Berdo’a
saja
Agar
kita bukan orang yang dimaksud
Kita
adalah orang yang dulu rindu
Pada
pertemuan seperti ini
Dan
engkau sang anak
Yang
nanti berkirim kebaikan
Mengalir
seperti aliran sungai
Pada
ayahmu di alam penantian
Dalam
gelap tak dapat kulihat wajahnya
Hanya
suaranya tak lagi terdengar resah
Ya
Rabb, hanya Engkau sebaik pemelihara
Tempat
manusia bersandar atas segalanya
Wednesday, March 29, 2017
Pengelana
Kakinya
tertatih
Tapi
tak letih semangatnya
Terus
menyeret langkah
Panjang
tak berhenti
Pengelana
bersandal debu
Singgah
menuju luasnya samudera
Menyelam
sampai dalam
Memungut,
menjalin mutiara dan permata
Waktu
demi waktu
Di
antara angin
Hujan
dan matahari
Tangannya
bergetar
Tegaknya
tak lagi sempurna
Sekian
lama berkelana
Walau
nikmatnya perjalanan
Tempat
tinggal selalu dikenang
Pulang
yang terbayang
Dimana
asal muasal berawal
Janji
terucap menjadi hutang
Saat
harus membayar
Dengan
buah tangan
Berupa
untaian mutiara peribadatan
dan
permata kebaikan
tujuan sebab
insan hidup di alam fana
Palembang, 29 Maret 2017
Monday, January 30, 2017

Teman Sepuh
Langkah
tapak sepuh
limbung
di jalan berbatu
Di
kening mengucur peluh
Berjalan
menuju rumahMu
Di garis
wajah
Keriput
terlihat jelas
Begitu
tabah
Senyum
ikhlas
Tak ada
sakit hati
Tak ada
iri dengki
Tak ada
tersinggung
Tak ada
dada membusung
Sudah
kenyang
Dalam
kemiskinan
Sudah
tak dikenang
Banyak penderitaan
Tak
berhenti kau ayunkan langkah
Menuju
rumahNya
Dimana
harapan nyata
Bukan
di rumah-rumah manusia
Sampai
sakit menghentikanmu
Kini
engkau terbujur kaku
Dulu
langkah-langkahmu tertatih ke masjid yang dituju
Kini
kami yang tertatih memikul kerandamu
Saatnya
engkau temui penciptaMu
Yang
menciptakan segala skenario hidupmu
Semoga
engkau ditempatkan disisiNya
Pada
tempat yang paling mulia
Selamat
jalan teman sepuh kami…
31 Jauari 2017
Tegar
Air mataku sudah tumpah ruah
Menangis dalam kesedihan medalam
Mungkin tak tersisa lagi
ketika timbunan terakhir menimbun pusaramu
Ayah
Kini aku tegar
Tak larut dalam sedih
Sebab demikian karang ditempa laut
Tak pernah ia bergeming
Karena ia karang
Bukan pohon tumbang
Mungkin engkau bisa menatapku
Aku tersenyum Ayah
Bahkan aku sangat bergairah dalam hidupku
Sebab ada banyak petuahmu yang pernah
kudengar
Mejadi tanaman subur di kepalaku
Dan aku akan merawatnya satu per satu
Mungkin aku berbeda denganmu Ayah
Aku tak bisa sama denganmu walau betapa
inginnya engkau
Tapi aku bukan ayah
Aku anakmu yang memiliki harapan sendiri
Mengarungi kehidupan dengan caraku sendiri
Dengan namamu terpahat di jiwaku Ayah
Bersama do’a-do’a yang kupanjatkan
Setiap saat
Kupintakan rahmatNya selalu meliputi
15/1/2017
Tuesday, November 22, 2016
Jejak

Dalam
setiap senti
Di
jejak ini
Jadikanlah
tanda
Dalam
samudera keluasan cinta
Berdamai
dengan fitrah
Menjaga
cinta
Dalam
segenap masa
Agar tak
musnah
Jalan
yang lurus
Jalannya
tak mulus
Perlu
hati yang tulus
Agar
tak bergelar dayus
Jalan
tak mulus
Ungkapan
halus
Membuang
akal bulus
Yang
telah menjadi siklus
Jalan
ditempuh orang dahulu
Anjing
menggonggong kafilah lalu
Karena
yang dituju hanya satu
Untuk
dapat bertemu denganMu
Hari-hari
coba tanamkan
Benih
cinta di kehidupan
Seperti
yang pernah difirmankan
Cintailah
apa saja yang tak disukakan
Dengan
begitu selalu dapat berjumpa
senantiasa
dapat menyapa
Sebagai
persembahan tanda cinta
Dalam
ingatan dan perbuatan nyata
Sebagai
anugerah hidup di alam semesta
3 Nopember 2016
Thursday, September 24, 2015
Seperti Matahari dan Rembulan
Rebah, dua cahaya mata mendekati yang satu bersandar yang satu memeluk, mencium tersenyum polos. "Sayang ayah.. " Ujar yang satu.
Kupeluk keduanya dan menepuk nepuk di masing-masing punggung kecil meraka.
"Yang mana yang paling ayah sayang ?"
Aku terdiam, mencoba merangkai kata.
"Sayang keduanya. Seperti maratahari dan rembulan. Matahari yang bersinar dan rembulan yang bercahaya. Tanpa keduanya bumi dalam keadaan gelap dan beku. Tanpa matahari tak akan mungkin ada kehidupan di muka bumi. Tanpa rembulan mustahil kehidupan manusia akan berlangsung. Seperti itulah sayang ayah, tanpa salah satu tak dapat mata ayah menatap dengan sempurna,"
Mata kecilnya nampak tak memahami, namun tak lagi bertanya. Pelukan kepada keduanya cukup dapat memberikan penjelasan dan memebesarkan hati keduanya.
Kupeluk keduanya dan menepuk nepuk di masing-masing punggung kecil meraka.
"Yang mana yang paling ayah sayang ?"
Aku terdiam, mencoba merangkai kata.
"Sayang keduanya. Seperti maratahari dan rembulan. Matahari yang bersinar dan rembulan yang bercahaya. Tanpa keduanya bumi dalam keadaan gelap dan beku. Tanpa matahari tak akan mungkin ada kehidupan di muka bumi. Tanpa rembulan mustahil kehidupan manusia akan berlangsung. Seperti itulah sayang ayah, tanpa salah satu tak dapat mata ayah menatap dengan sempurna,"
Mata kecilnya nampak tak memahami, namun tak lagi bertanya. Pelukan kepada keduanya cukup dapat memberikan penjelasan dan memebesarkan hati keduanya.
Usaha Ikan Salai di Kec. Rantau Bayur
PROSES PRODUKSI
Pembuatan Ikan Asap masih dilakukan dengan peralatan tradisional. Proses Pembuatan Ikan Asap :
a) Pembelian Bahan Baku (ikan) dari nelayan
b) Menyiangi ikan,dibuang sisik dan isi perut dan dibersihkan
c) Ikan disusun dan ditaruh di ancak (tempat pengasapan) untuk mulai pengasapan
d) Pengasapan dilakukan di tungku (terbuat drum yang
dilobangi) dengan menggunakan api dari
pembakaran kayu bakar api selama 24 jam sampai ikan betul-betul kering.
JENIS IKAN :
Bahan baku berasal dari nelayan
setempat yang diambil dari sungai. Sehingga bersifat musiman. Ikan ada (banyak)
pada bulan tertentu seperti bulan April, Mei, Juni, Juli.
Jenis Ikan :
1.
Ikan Sampa
2.
Ikan Lemajang
3.
Ikan Lele
4.
Ikan Baung
5.
Ikan Gabus
6.
Ikan Lais
7.
Ikan Juaro
TUJUAN PASAR
·
Pasar Mingguan
Kecamatan
·
Lahat,
Parabumulih (ada penampung yang mengambil)
·
Padang, Jawa,
Bandung (bawa sendiri menggunakan truk).
Subscribe to:
Posts (Atom)
