Wednesday, October 19, 2011

Pencuri Maling Pencuri

Kita selalu berusaha menghindar dari makhluk yang bernama pencuri. Sosoknya disegani sekaligus dijauhi karena kelakukannya yang akan merugikan khalayak ramai. Untuk mengusir dan berwaspada dari pencuri, kita rela begadang dengan cara meronda dengan siskamling. Pencuri bagai penyakit. Sekali tertangkap basah, langsung dihakimi massal. Bahkan ada yang sampai dibakar hidup-hidup. Padahal yang dicurinya hanya seekor ayam yang terkadang karena memang kepepet karena anak istrinya yang kelaparan di rumah. Demikianlah, pencuri. Tak ada orang yang menyenanginya.
But, tanpa disadari, kita setiap hari sedang memelihara pencuri di rumah kita. Kita memasukkannya di kamar anak-anak kita. Kita mendudukkannya di ruang tengah kita. Kita terkagum-kagum dengan keberadaanya. Tanpa kehadirannya terasa hampa. Kita secara sukarela pasrah dijarah setiap hari dan kita tak sanggup berbuat apa-apa. Pencuri satu ini layak musang berbulu domba. Pencuri ini bernama Mr. Television. Ya, TV. Apa yang kita takuti dari TV ? Tak ada. Karena seperti domba bulu-bulunya hanya memberikan kedamaian dan kenyamanan. Tanpa disadari, di dalamnya ada serigala yang telah mencuri waktu-waktu berharga kita. Acara demi acara tak mampu kita memfiletrnya, semuanya menggoda dan dianggap penting. Berapa lama kita dan anak-anak kita dihanyutkan oleh pencuri waktu satu ini. TV memang bermanfaat. Dengan kotak ajaib ini kita mengetahui apa yang terjadi di belahan dunia lain. Tapi ketika kita tidak bisa memfilternya, TV menjadi merugikan. Harus ada kiat-kiat untuk bersahabat dengan TV agar ia menjadi domba betulan dan bukan jadi serigala. Jadi kalau ada pencuri yang maling televisi, pencuri maling pencuri lah namanya. Selaras dengan judulnya lagu Bang Iwan Fals, maling teriak maling. Lalu bagaimana kiat-kiat agar TV tidak menjadi pencuri alias maling? Inilah peer kita. Silahkan sharing di sini.

No comments: