Jalan ke Batu Tulis, sebelum dan sesudah dibangun |
Batu Betulis adalah salah satu lingkungan yang
ada di Kelurahan Muara Kulam. Kondisi jalan menuju ke Lingkungan Batu Tulis
sebelum dibangun Jalan Rabat Beton PNPM MP ini berupa jalan tanah sepanjang 3
km yang apabila musim hujan kondisinya cukup licin dan berlumpur sehingga
membahayakan pengendara sepeda motor.
Sebelum dibangunnya Rabat Beton PNPM MP ini masyarakat sudah
berinisiatif dengan swadaya membuka dan pembersihan jalan. Upaya ini dilakukan
untuk menunjukkan bahwa masyarakat di sini betul-betul serius dan membutuhkan
jalan tersebut.
Jalur transportasi yang biasa digunakan adalah
jalur sungai dengan menggunakan Ketek (Perahu kecil bermesin). Harga BBM
yang terus melonjak menyulitkan mereka dalam berhubungan ke luar. Baik dalam
hal membawa ke luar sumber daya alam yang ada di lingkungan ini maupun upaya
masyarakat dalam memperoleh Sembako, sulitnya mengangkut bahan-bahan ini
sehingga harganya pun ikut melonjak. Sungai Kulam, sebagai jalur transportasi
sungai, kondisinya cukup memprihatinkan. Saat kemarau, sungai menjadi dangkal.
Ini menyulitkan hubungan ke luar karena ketek akan sulit lewat karena nyangkut
di batu. Kalau sungai terlalu besar pun akan kesulitan karena arusnya yang
cukup deras. Beruntung masyarakat di sini sudah piawai dan terbiasa dengan
kondisi alam seperti ini. Jalur sungai yang deras, batu-batuan yang banyak di
dasar dan tengah sungai. Ketek-ketek kecil ini lincah menyelip di antara
bebatuan yang menyembul di permukaan sungai. Arus yang deras, ketek yang
terbawa arus setiap saat siap untuk menghantam batu-batu ini, bila si sopir
ketek lengah atau kurang hati-hati. Orang yang sudah tua, anak-anak yang masih
kecil, setiap saat sudah akrab dengan kondisi seperti ini.
Beruntunglah usulan Kegiatan PNPM MP
Tahun 2011 di Keluarahan Muara Kulam ini, Jalan Rabat Beton ke Batu Tulis dapat
terdanai oleh PNPM MP, dengan dana Rp. 348.851.600. Sehingga transportasi ke luar menjadi
terbuka, murah, aman dan mudah.*)