Monday, January 30, 2017



 Gambar terkait
Teman Sepuh
Langkah tapak sepuh
limbung di jalan berbatu
Di kening mengucur peluh
Berjalan menuju rumahMu

Di garis wajah
Keriput terlihat jelas
Begitu tabah
Senyum ikhlas

Tak ada sakit hati
Tak ada iri dengki
Tak ada tersinggung
Tak ada dada membusung

Sudah kenyang
Dalam kemiskinan
Sudah tak dikenang
Banyak penderitaan

Tak berhenti kau ayunkan langkah
Menuju rumahNya
Dimana harapan nyata
Bukan di rumah-rumah manusia

Sampai sakit menghentikanmu
Kini engkau terbujur kaku
Dulu langkah-langkahmu tertatih ke masjid yang dituju
Kini kami yang tertatih memikul kerandamu

Saatnya engkau temui penciptaMu
Yang menciptakan segala skenario hidupmu
Semoga engkau ditempatkan disisiNya
Pada tempat yang paling mulia

Selamat jalan teman sepuh kami… 

31 Jauari 2017




Tegar


Air mataku sudah tumpah ruah
Menangis dalam kesedihan medalam
Mungkin tak tersisa lagi
ketika timbunan terakhir menimbun pusaramu Ayah

Kini aku tegar
Tak larut dalam sedih
Sebab demikian karang ditempa laut
Tak pernah ia bergeming
Karena ia karang
Bukan pohon tumbang

Mungkin engkau bisa menatapku
Aku tersenyum Ayah
Bahkan aku sangat bergairah dalam hidupku
Sebab ada banyak petuahmu yang pernah kudengar
Mejadi tanaman subur di kepalaku
Dan aku akan merawatnya satu per satu

Mungkin aku berbeda denganmu Ayah
Aku tak bisa sama denganmu walau betapa inginnya engkau
Tapi aku bukan ayah
Aku anakmu yang memiliki harapan sendiri
Mengarungi kehidupan dengan caraku sendiri

Dengan namamu terpahat di jiwaku Ayah
Bersama do’a-do’a yang kupanjatkan
Setiap saat
Kupintakan rahmatNya selalu meliputi

15/1/2017