Pengelana
Kakinya
tertatih
Tapi
tak letih semangatnya
Terus
menyeret langkah
Panjang
tak berhenti
Pengelana
bersandal debu
Singgah
menuju luasnya samudera
Menyelam
sampai dalam
Memungut,
menjalin mutiara dan permata
Waktu
demi waktu
Di
antara angin
Hujan
dan matahari
Tangannya
bergetar
Tegaknya
tak lagi sempurna
Sekian
lama berkelana
Walau
nikmatnya perjalanan
Tempat
tinggal selalu dikenang
Pulang
yang terbayang
Dimana
asal muasal berawal
Janji
terucap menjadi hutang
Saat
harus membayar
Dengan
buah tangan
Berupa
untaian mutiara peribadatan
dan
permata kebaikan
tujuan sebab
insan hidup di alam fana
Palembang, 29 Maret 2017