Friday, May 1, 2009

Cerita Rakyat Desa-desa di Moro

Desa Jang
Desa jang berdiri Tahun 2 Februari 2002 Kades Pertama Eko Riswanto, S.STP.
Berturut-turut Kades yang memerintah adalah Eko Riswanto, S.STP (2004), Suwito (2005), Nurbi Bin Buntat (2006)
Desa Jang mempaunyai cerita rakyat Dahulu ada seorang panglima ingin menikahi putri Jang namun ia tidak mau. Tanpa sepengetahuan putri, panglima menyuruh penduduk masak untuk pernikahannya dengan sang putri. Ketika akad nikah akan dilaksanakan sang putri menolak. Panglima pun marah. Masakan yang sudah dimasak dibuang oleh panglima hingga berceceran sampai 225 m. Sampai saat ini lokasi tempat makanan yang dibuang tersebut hingga sekarang belum dibangun. Tak ada yang berniat membangun di lokasi tersebut padahal tempanya luas. Sedangkan batu tungku untuk masak dibuangnya ke pinggir jalan kampung baru (sekarang) dan di tepi pantai. Sehingga batu itu disebut batu Tungku. Sedang sang putri dipenggal kepalanya dan dibuang di ujung Desa Jang. Hingga sekarang disebut dengan Kepala Jang. Yaitu batu yang berbentuk kepala manusia. Sedangkan dayang-dayang sang putri disumpah menjadi kura-kura dan dimasukkan ke dalam kolam. Hingga sekarang disebut kolam kura-kura yang berada di belakang kantor desa (sekarang) Kemudian panglima pergi merantau entah kemana.

Selat Mie
Selat Mie berdiri pada tahun 1919 dengan pemimpon pertama R. Sunggoro. Berturut-turut Kades yang memerintah adalah Sapar (1967), Mustafa (1970), Rais (1977), M. Ali Majid (1992), Supriyanto (2006).
Desa Selat mie sebenarnya namanya adalah Pasir Mim karena dengan adanya Batin Sapa berjumlah 4 bersaudara : Batin Sapa, Wahab, Semaon, Tok Anjang alias Awang Sa’i. Kemudian bertemu dengan Tuan Sait alias Tuan Beranyut dan kampung tersebut diberi nama Selat Mie sampai sekarang.

Keban
Desa Keban berdiri pada tahun 1930. Berturut-turut Kades yang memerintah adalah Bakar (1935), Cik Bin H. Musa (1940-1950), Awang bin Cik (1950-1967), Mahidin Awang (1968-1992), M. Ali Gadoh (1993-…)
Desa Keban asal kata dari Kemban yang artinya mengikat/menyatukan. Di Keban ini sebagai pusat perakita/mengikat untuk membuat kolek atau sampan. Masyarakat mengikat kolek dari Pulau Bahan. Di tempat inilah masyarakat memperoleh bahan-bahan seperti papan, gading dan sebagainya untuk dirakit menjadi sebuah kolek.

Monday, April 27, 2009

Pencaiaran dana Perguliran


Sebanyak 17 kelompok Simpan Pinjam khusus Perempuan (SPP) menerima dana SPP Perguliran Ke-II PNPM Mandiri Perdesaan Tahun 2009. Pencairan dana akan dilakukan dua tahap. Tahap pertama sebanyak 13 kelompok sebesar Rp. 265.000.000 sedangankan tahap dua sebayak 4 kelompok (daftar tunggu) sebesar Rp. 45.000.000 akan dilakukan bulan Juni. Jumlah pinjaman beraneka sesuai dengan pengajuan kelompok. Mulai dari Rp. 8.000.000 sampai dengan 42.000.000. Jumlah anggota pemanfaat dalam satu kelompok pun bermacam-macam mulai dari 5 orang sampai 20 orang. Dana ini hasil dari dana pengembalian kelompok tahun 2007 dan tahun 2008. Pinjaman akan diangsur per bulan dalam jangka waktu dua belas bulan dengan jasa pinjaman 15% pertahun atau 1,25% per bulan.
Dengan pinjaman ini diharapkan akan mampu meningkatkan kesejahteraan ekonomi keluarga. SPP ini khusus diberikan kepada kelompok-kelompok perempuan dengan harapan agar adanya keterlibatan kelompok perempuan dalam pembangunan ekonomi.

Sunday, April 26, 2009

MAD PERENGKINGAN PERGULIRAN - II

MAD Perengkingan dan Pendanaan Perguliran II PNPM Mandiri Perdesaan Kecamatan Moro telah dilaksanakan pada 20/4 lalu di Gedung Sri Baiduri Moro. MAD ini diikuti oleh 17 kelompok dari tujuh desa dan kelurahan se-Kecamatan Moro.
Pada acara ini berhasil diurutkan urutan kelompok yang akan didanai pada PErguliran ke- II ini. Total besar pengajuan dari 17 Kelompok ini sebesar Rp. 310.000.000. Dana tersedia di UPK sebesar 270 juta akan disalurkan kepada 13 kelompok sesuai urutan. Sedangka 4 kelompok lainnya sebagai daftar tunggu. Jadual penyaluran akan dilaksanakan pada tanggal 28-29/4.
Daftar Kelompok PEngajuan Perguliran :
1 PKB KP-BEDAN (KEL. MORO) Rp 42,000,000 21 orang
2 AL-MUNAWAROH (KEL. MORO) 30,000,00010 Orang
3 PKK.CEMARA (KEL. MORO) 20,000,000- 5 Orang
4 SENTANU (JANG) 30,000,000 23 Orang
5 NURUL IKHSAN (JANG) 20,000,000 20 Orang
6 NUR HIDAYAH (JANG) 25,000,000 23 Orang
7 AL-HIDAYAH (SUGIE) 20,000,000 10 Orang
8 AL-NIKMAH (SUGIE) 20,000,000 10 Orang
9 ARISAN KEMUNING (SUGIE) 20,000,000 10 Orang
10 TUNAS HARAPAN (KEBAN) 10,000,000 5 Orang
11 NIRWANA (KEBAN) 10,000,000 5 Orang
12 BUNGA MEKAR (TG. PELANDUK) 20,000,000 20 Orang
13 BUNGA TANJUNG (TG. PELANDUK) 20,000,000 20 Orang
16 BINA BERSAMA (SELAT MIE) 10,000,000 5 Orang
17 BUNGA MAWAR (PAUH) 15,000,000 6 Orang
18 SRI CEMPAKA (PAUH) 8,000,00 6 Orang
19 KAMBOJA (PAUH) 10,000,000 5 Orang
20 KIAMBANG (PAUH) 10,000,000 5 Orang (*)

Thursday, December 4, 2008

Peyaluran dana PNPM Mandiri Perdesaan Tahun 2008 Tahap I oleh UPK Kec. Moro (Nani, Winda) kepada pengurus TPK Desa Keban (Arif, Nurfah) untuk kegiatan Posyandu ukuran 6x8 m (1 unit) dan SPP 4 kelompok disaksikan oleh FAskab Karimun (Imral Martunus) Rabu (5/11).

Pengurus UPK Foto Bareng Depan Kantor Faskab Karimun


S

Monday, July 14, 2008

MAD SOSIALISASI PNPM




Moro, Dengan dihadiri oleh wakil-wakil desa dan kelurahan yang tergabung dalam anggota Badan Kerjasama Antar Desa (BKAD) Kecamatan Moro, Musyawarah Antar Desa Sosialisasi (MAD I) telah berlangsung, Kamis (6/3) lalu. Musyawarah yang dipimpin oleh Ketua BKAD H. Ishak dengan notulen M. Asyik, SE ini diawali dengan pemaparan satu per satu tujuan pertemuan MAD I oleh Ketua BKAD, yaitu untuk mendengarkan arahan sekaligus membuka acara MAD oleh Camat Moro, informasi PNPM oleh FK, memilih dan menetapkan pengurus BKAD, penetapan jadual Musyawarah Desa Sosialisasi (MD I), pembahasan sanksi-sanksi, laporan pertanggung-jawaban UPK.
Acara dimulai sekitar pukul 10.00 WIB, acara agak terlambat dari jadual karena cuaca yang kurang bersahabat sehingga menghalangi peserta musyawarah dari pulau untuk segara duduk di kursi Aula Kantor Camat.
”Hujan, gelombang kuat...” Ujar salah satu wakil masyarakat dari Tanjung Pelanduk memberikan alasan.
Dalam arahannya, Camat Moro, mengharapkan agar desa dan kelurahan dapat mendukung kegiatan PNPM ini karena manfaatnya akan dirasakan oleh masyarakat Sementara dalam sosialisasinya, Fasi- litator Kecamatan (FK) Moro menyam-paikan bahwa se-cara umum tidak ba-nyak perbedaan an-tara konsep dan proses PNPM tahun 2007 & 2008. ”Kalaupun ada per-bedaan hanya sebatas istilah-istilah dan penye-
butan-penyebutannya saja. Seperti kalau dulu dikenal PNPM-PKK sekarang istilahnya dengan PNPM Mandiri Perdesaan.” Ujarnya.
Dalam MAD I kali ini kembali disepakati pengurus MAD/BKAD yaitu Ketua H. Ishak, Sekretaris : M. Asyik, SE dan Bendahara : Nurbi bin Buntat.
Juga disepakati sanksi-sanksi PNPM (Lihat : Sanksi-sanksi PNPM). Disepakti juga jadual Musyawarah Desa Sosialisasi (MD I ).