Friday, July 4, 2014

DAUR ULANG GELAS BEKAS



    

Ibu Juwairia sedang membuat. “Sangkek” salah satu jenis kerjinan terbuat dari gelas bekas


        Siapa sangka gelas bekas minuman yang tidak bermanfaat bisa didaur ulang untuk dimanfaatkan menjadi barang-barang yang berdaya guna dan bernilai ekonomis. Inilah yang dilakukan kelompok ibu-ibu di desa Tebing Abang Kecamatan Rantau Bayur dan sekitarnya.
            Gelas-gelas bekas minuman yang dibuang sehabis diminum dimanfaatkan oleh tangan-tangan terampil. Barang-barang yang dihasilkan seperti keranjang buah, keranjang untuk belanja, keranjang tempat pakaian atau bentuk-bentuk lain sesuai pesanan konsumen.
            Gelas bekas yang dimanfaatkan misalnya gelas bekas merek Teh Gelas dan Ale Ale,  karena bahannya bagus dan keras. Adapun yang dimanfaatkan adalah lingkaran yang berada di mulut gelas. Dipotong sehingga menyerupai gelang-gelang. Gelang-gelang ini yang disusun dan dirangkai menjadi barang-barang yang disebutkan tadi.  Bisa juga memanfaatkan gelas bekas  minuman air mineral.
            Seperti yang dilakukan ibu Juwairia dan temannya Eti, Suaibah salah satu anggota Kelompok binaan UPK Kecamatan Rantau Bayur yang tergabung dalam kelompok Kenanga di desa Tebing Abang. Dia bersama empat temannya meminjam dana SPP sebesar 10.000.000. Masing-masing meminjam Rp. 2.000.000.  Ibu Juwairiah memanfaatkan pinjaman diantaranya untuk membeli bahan-bahan pembuatan barang kerajinan ini. Bahan-bahan yang dibeli seperti  peralatan, bahan berupa gelas bekas yang dibeli dari pengepul, tali pengikat dan lain-lain. Di samping usaha lainnya berjualan makanan ringan, Jadi perkerjaan ini mengisi waktu luangnya sehabis menyadap karet dan di sela-sela berjualan makanan ringan.
Ketika ditanya dari mana keterampilan ini diperoleh, Ibu Juwairia mengatakan belajar dari temannya di desa tetangga. “Lumayan untuk mengisi waktu luang dan bisa menmbah pendapatan …” Ujar Ibu Juwairia.
Satu keranjang diselesaikannya selama tiga hari dengan harga jual bervariasi sesuai ukuran dan tingkat kesulitan pembuatan. Mulai dari Rp. 30.000 untuk kernjang buah,Rp.60.000 untuk keranjang belanja dan Rp.120.000 untuk keranjang  pakaian. Ada juga yang hanya sistem upah dimana konsumen membawa bahan-bahan dan hanya mintadibuatkan sesuai pesanan. Kalau yang begini upah yang diterima berkisar Rp.30.000 per satu buah keranjang / sangkek.

No comments: