Thursday, November 22, 2012

Lantaran

Bapak itu bolak balik mengambil air dengan menggunakan ember. Dari kali membawanya ke kebunnya. Dia menyiram tanamannya.
"Tanam apa pak ?"
"Kacang.."
"Tekejar nyiramnya pak ...?"

"Wallahu 'alam. Ini lantarannya saja.." Ujarnya sambil menaiki tangga yang dibikin darurat untuk masuk ke pagar kebunnya. Terlihat bapak itu menyiram tanamannya dengan. Bukan persoalan betul baginya sayur kacangnya nanti akan berbuah lebat atau tidak. Baginya saat ini adalah bagimana yang harus dilakukannya adalah menyiram sayur kacangnya dengan begitu kemungkinan besar empat puluh hari kemudian dia akan panen dengan hasilnya yang melimpah. Berbeda bila dia tidak sama sekali menyirmnya. Karena merasa yakin dengan menyiram pun sayur kacangnya tak akan tumbuh. Dengan menyiram tiap hari saja belum tentu sayur kacangnya akan tumbuh subur dengan hasil yang memuaskan apatah lagi tidak disiram sama sekali. Hingga kemudian bila empatpuluh hari kemudian, dengan telah menyiramnya tiap hari namun tidak ada hasil yang memuaskan, ini persoalan lain. Namun upaya menyiram adalah sebuah ibadah. Sedang dengan tidak menyiram, bukan hanya kita tidak akan medapati hasil kemudian tetapi juga kita telah luput dari perbuatan ibadah. Cintailah proses, usaha dan upayanya saja. Sedangkan hasilnya adalah sebuah efek yang lain. Bila baik bersyukur bila tidak bersabar saja.

No comments: